Monday, November 19, 2007, posted by Van Elki at 21:53
Di antara lagu Aceh yang gw suka, di antaranya adalah lagu Seulanga yang dinyanyikan secara memukau oleh Rafly, penyanyi populer di Aceh. Seulanga adalah nama sebuah bunga dalam bahasa Aceh. Lagu ini bercerita ttg seorang perempuan cantik spt laksana bunga seulanga yg sedang mekar mewangi. Yang kemudian diganggu oleh kumbang. Namun sangat disayangkan, bila pada waktunya bunga seulanga akan tetap layu.

Menurut gw seh, lagu ini sebenarnya ingin memberikan pesan kepada kaum perempuan. Bahwa kecantikan yg dimiliki seorang perempuan adalah semu. Karena pasti suatu masa, kecantikannya itu akan hilang. Karena itu, perempuan jangan tinggi hati memiliki anugerah dari Tuhan dgn tubuh yang cantik. Jadi kalo ada cowok yg mau ngajak kencan, jgn sok jual mahal degh... Begitu kira2 maksud dari lagu ini. hehehe..





Lirik Seulanga


Na bungong Seulanga Keumang saboh bak tangke
Ada setangkai bunga Seulanga yang sedang mekar
Mubee harom hai sayang didalam taman
Sangat harum baunya di dalam taman
Tatem beutatem sibu bungong ngak luhu (2x)
Hendak kita siram agar tetap mekar (2x)
Oh kalayee tho krang seulanga nyan gadoh mangat bee (2x)
Jika sudah layu dan kering maka bunga seulanga akan hilang harumnya

Wahe bungong ceudah hana ban
Wahai bunga yang sangat indah
Tamse nyak dara nyang canden rupa
Seperti seorang gadis yang sangat cantik
Diteuka bana dijak peuayang
datanglah kumbang untuk mengganggu
uroe ngon malam bungong didoda
Siang dan malam bunga di nina bobo

Sayang-sayang leupah that sayang
Sangatlah disayangkan
Oh troh bak watee bungong pih mala
Jika sudah sampai waktu maka bunga akan layu
Ka habeh duroh bak tangke leukang
Jatuh berguguran dari tangkainya
Keubit that sayang naseb Seulanga
sangatlah sayang nasib bunga seulanga
 
Friday, November 16, 2007, posted by Van Elki at 22:31
"Banyak orang dirampas haknya... Aku bernyanyi menjadi saksi...."

Makanya...

Disini Aku Bernyanyi Menjadi Saksi......


 
, posted by Van Elki at 22:13
"Jawab nona dengan bibir mu, iya atau tidak itu saja.....!", itulah sepotong lagu Iwan Fals. Liriknya top banget buat kita pinjam untuk menyatakan cinta kita kepada seorang cw. hehe... Karena kata-katanya sangat gagah dan penuh tebar pesona... Betulkan bu..? :D


 
, posted by Van Elki at 21:58
Clip dari film gie ini juga bagus.. gw suka banget.

 
, posted by Van Elki at 20:52
Clip ini adalah potongan dari film India yang sering gw tonton dulu pada waktu duduk di bangku SD. Saat utak-atik Youtube, gw temuin beberapa klipnya. Ehm... asyik juga ternyata untuk dilihat lagi dan didengar lagunya. Aduh.. gw baru ingat, kalo dulu ternyata gw pecandu berat film-film India. Kalo sekarang? Woow boro-boro degh men..! Dah pindah haluan coy ke Hollywood. Dulu Sridevi, sekarang Jennifer Aniston. Dulu Mithun, sekarang Mel Gibson. Hehe.. :D

Watan Ke Rakwale


 
Sunday, November 04, 2007, posted by Van Elki at 20:24
Hari Sabtu lalu (03/11/07), adalah hari paling tercepat - 5.30 WIB - sy bangun dari tidur. Pagi itu, sy sudah janji memenuhi ajakan si MS, salah seorang kawan karib, yang juga sobat junior di kampus. Hari Sabtu itu, adalah hari sejarah baginya. Karena di hari itu ia akan menemui orang tua yang anak gadisnya akan dia pinang menjadi “teman hidupnya” hingga akhir hayat.

Sebagai sohib kentalnya, dia minta sy bisa menemani acara lamarannya ke TNG. Sy pun menyanggupi. Hitung-hitung sekalian untuk modal pengalaman diri, karena kelak sy akan menghadapi juga apa yang ia alami saat ini.

Pagi jam 6.30 hari Sabtu itu, hp berdering. Si MS menelepon. Ia minta sy lebih cepat tiba di rumahnya. Karena ia ingin briefing sy jadi juru bicaranya dalam peminangan nanti. Sebab orang yang sudah ditunjuknya, ternyata mendadak tak dapat hadir. Pikiran sy langsung kacau. Sebab malamnya, seorang kawan mengingatkan, untuk jangan sekali-kali menjadi jubir dalam acara peminangan kalau belum pernah menikah. Karena pasti akan lama menikahnya. Mitos yang dikatakan kawan sy itu benar-benar mengganggu pikiran pagi itu.

Akhirnya sy putuskan tetap menyanggupi menjadi jubir. Toh soal jodoh, sy percaya Tuhan yang punya kehendak atas semua ikhtiar yang sudah kita lakukan. Seperti yang dikutip seorang blogger sobat sy, “kita tidak akan menikah dengan pacar kita, teman kita, atau orang yang kita kenal baik, tetapi kita akan menikah dengan jodoh kita.”

Acara lamaran sobat sy pun berjalan lancar dan sukses. Tanggal resepsi berhasil dicapai kata sepakat antara dua pihak keluarga besar.

Namun dalam perjalanan menuju TNG, sempat terhambat oleh insiden kecil. Karena salah satu mobil rombongan ditilang Polisi. Perdebatan sengit antara supir dan Polisi pun terjadi. Sy yang ada di mobil lain, turun menghampiri Polisi yang menilang. Si Polisi ini memiliki postur cukup tinggi dan kekar. Dari warna kulitnya, sy terka Polisi ini adalah orang Papua. Tak banyak argumen yang sy lontarkan, kecuali hanya ucapan minta maaf dengan menggunakan logat Papua yg sy kuasai dan sembari memperkenalkan diri dengan sebuah kartu identitas. Alhasil, STNK dan SIM si supir dikembalikan. Gak ada surat tilang yang saya terima, dan gak ada uang damai sepeser pun yang dikeluarkan. Hehehe… “This moment is the third of my success story” dalam melobby Polantas. Ya begitulah cara advokat muda yang sedang belajar menguasai ilmu lobby melobby. Hehe..

Ok kawan. Sukses buat acara lamaran kau…! Semoga resepsinya nanti juga sukses ya..! Doakan abang mu pasti menyusul! Entah kapan, pokoknya tak usah lah kau pikirkan. Awak yakin pasti bisa… Apa kata dunia nanti kalo awak gagal. Pasti, pengalaman sukses melobby Polantas, akan awak juga jadikan modal skil melobby hati seorang gadis dan orang tuanya. Hehe…